Antisipasi dan Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan lebih dini terhadap munculnya penyakit yang dibawa oleh air saat musim penghujan maupun pasca musim penghujan. Berikut ini beberapa pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
- Memperhatikan lingkungan agar tetap bersih, terutama setelah hujan datang.
- Terapkan konsep 3 M (Menutup, Mengubur, Menguras), terutama pada masa awal musim hujan, yang berguna untuk pencegahan penyebarluasan penyakit demam berdarah.
- Pengawasan dan perbaikan kualitas air, pembuangan kotoran, pengelolaan sampah.
- Pemberian kaporit dan aquatab sebagai bahan penyuci hama untuk air, PAC yaitu serbuk yang dapat digunakan untuk menjernihkan air secara cepat, kantung plastik digunakan sebagai tempat sampah, lisol untuk penyuci hama, abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Selain menjaga lingkungan, faktor lain yang dapat dilakukan adalah menjaga tubuh agar tetap bugar, antara lain:
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Cuci tangan sebelum makan dengan sabun atau antiseptik.
- Perhatikan makanan dan minuman dengan menjaga kualitas dan kebersihan makanan.
- Hindari atau kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersuhu rendah, goreng-gorengan serta makanan dan minuman yang terlalu manis, karena akan merangsang dan mudah mengiritasi tenggorokan.
- Konsumsi suplemen dan multivitamin jika dalam sehari melakukan aktifitas penuh dari pagi sampai malam, terlebih jika merasa bahwa asupan makan dan minuman yang dikonsumsi tidak seimbang.
Masalah penyakit yang sering menyerang pada musim hujan, juga mendapat sorotan penuh dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Oleh sebab itu, sebagai antisipasi penyakit dengan datangnya musim penghujan saat ini, Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya, diantaranya:
- Meningkatkan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama dalam hal penggunaan air bersih; cuci tangan dengan air bersih dan sabun; penggunaan jamban sehat; pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar; konsumsi buah dan sayur setiap hari; beraktivitas fisik setiap hari; membuang sampah pada tempatnya; tidak meludah sembarangan; serta penggunaan alat pelindung diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari infeksi leptospira, memakai lotion anti nyamuk di wilayah rawan atau endemis demam berdarah, dan lain-lain.
- Meningkatkan kewaspadaan dini peningkatan penyakit dengan surveilans melalui sarana yang tersedia.
- Meningkatkan pengawasan faktor risiko lingkungan (higiene sanitasi air dan lingkungan, tempat perindukan nyamuk, dan lain-lain) terutama di daerah banjir dan rawan banjir yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat bekerjasama dengan Balai/Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan Pemberantasan Penyakit Menular (B/BTKL PPM).
- Menyediakan logistik bahan penjernih air (PAC, pembersih air cepat) di wilayah yang sulit mendapatkan air bersih bila diperlukan.
- Menyiapkan obat dan alat kesehatan yang memadai di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan.
- Berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan seperti KKP dan B/BTKL, serta lintas sektor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar