Minggu, 24 April 2016

CARA PENGUNAAN APAR YANG BENAR

 APAR

Pengertian (Definisi) APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ialah alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang gunamemadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran (definisi berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).

Tata cara (Prosedur) penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam Kebakaran :

  1. Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
  2. Arahkan selang ke titik pusat api.
  3. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
  4. Sapukan secara merata sampai api padam
Tata Cara Pengguanaan Tabung Pemadam
Bagian-bagian APAR

Hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :

  1. Perhatikan arah angin (usahakan badan/muka menghadap searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam.
  2. Perhatikan sumber Kebakaran dan gunakan Jenis Apar yang sesuai dengan Klasipikasi Sumber Kebakaran

Sabtu, 23 April 2016

TIPS MENGATASI KEKERINGAN DI MUSIM KEMARAU

Cara Mengatasi Kekeringan Ketika Musim Kemarau Tiba

Negara kita Indonesia memiliki dua buah musim. Yakni musim hujan dan musim kemarau. Seringkali setiap tahunnya, Indonesia mengalami kondisi dimana musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di beberapa daerah. Kejadian ini terus berulang dan berulang. Banyak pihak yang dirugikan oleh kondisi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Salah satunya adalah petani yang tanamannya terancam gagal panen karena kekeringan. Selain itu, kekeringan juga menyebabkan air bersih menjadi langka dan mahal di beberapa tempat. Mengingat kondisi yang hampir selalu terjadi setiap tahunnya ini, diperlukan cara mengatasi kekeringan yang setidaknya dapat menangani dan membantu kita melewati kondisi yang satu ini.

Cara mengatasi kekeringan dengan embung

Cara mengatasi kekeringan yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan membuat embung alias penampung air hujan. Nantinya, embung ini dapat digunakan sebagai penyedia air ketika musim kemarau panjang tiba. Embung ini dapat membantu untuk mengairi tanaman-tanaman yang ‘terjebak’ ketika musim kemarau tiba, sehingga tanaman-tanaman tersebut tidak akan mati karena kekurangan air. Cara ini cukup efektif dan dapat digunakan oleh para petani, mengingat seringnya terjadi gagal panen karena kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan. Pertimbangkanlah seberapa banyak air yang akan dibutuhkan ketika membuat embung. Semakin besar embung yang dibuat maka akan semakin banyak pula air yang tertampung, maka akan semakin banyak pula lahan dan tanaman yang dapat diairi.

Cara mengatasi kekeringan dengan memelihara waduk

Selanjutnya, ketika musim kemarau banyak sumber air yang mengalami kekeringan. Misalnya, waduk. Untuk mengatasi hal tersebut maka cara mengatasi kekeringan yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah waduk mengalami pendangkalan. Pasalnya, jika terjadi pendangkalan maka kapasitas air dalam waduk akan berkurang dan menyebabkan waduk menjadi cepat kering ketika musim kemarau tiba. Penyebab dari pendangkalan ini adalah karena adanya sedimentasi butiran tanah yang dibawa oleh aliran sungai dari daerah hulu akibat dari rusaknya ekosistem hulu. Untuk menghindari pendangkalan waduk ini, maka perlu dilakukan pengerukan agar waduk menjadi lebih dalam lagi. Dengan begitu, waduk pun mampu menampung air lebih banyak lagi.

Cara mengatasi kekeringan dengan penghijauan

Jangan lupa juga untuk selalu melakukan penghijauan. Ini merupakan cara mengatasi kekeringan yang paling klasik tapi tidak boleh dilewatkan. Penghijauan sebaiknya di lakukan di daerah hulu disertai dengan pengurangan konversi lahan di daerah hulu. Konversi lahan ini mampu mengurangi kemampuan lahan dalam menyerap air hujan. Penghijauan ini nantinya bisa mengurangi terjadinya sedimentasi sehingga tidak akan terjadi pendangkalan waduk. Tanaman yang ditanam pada lahan-lahan kosong mampu menjaga butiran tanah ketika hujan tiba. Tanaman yang rapat juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air hujan, mengurangi aliran permukaan dan penguapan sehingga akhirnya air tanah akan tersedia lebih lama.
Terakhir, sebaiknya berikan peringatan kepada masyarakat bahwa akan terjadi kekeringan. Dengan begitu masyarakat dapat bersiap-siap untuk mencari cara mengatasi kekeringan yang dapat membantu mereka. Peringatan ini sangat penting untuk dilakukan. Terutama bagi para petani. Sehingga mereka dapat mempertimbangkan kapan saat yang pas untuk menanam, sehingga tidak akan terjadi gagal panen karena kekeringan. Selain itu, pemerintah seharusnya bisa membantu masyarakat dengan memberikan pompa air. Pompa air sangat penting karena dapat membantu pengadaan air untuk irigasi ketika pasokan air yang dibutuhkan kurang atau tidak mencukupi. Nantinya dengan pompa air tersebut, petani dapat mengatasi kelangkaan air dengan memompa air dari sungai atau sumber-sumber air sekitar.

ANTISIPASI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

Antisipasi dan Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan lebih dini terhadap munculnya penyakit yang dibawa oleh air saat musim penghujan maupun pasca musim penghujan. Berikut ini beberapa pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
  1. Memperhatikan lingkungan agar tetap bersih, terutama setelah hujan datang.
  2. Terapkan konsep 3 M (Menutup, Mengubur, Menguras), terutama pada masa awal musim hujan, yang berguna untuk pencegahan penyebarluasan penyakit demam berdarah.
  3. Pengawasan dan perbaikan kualitas air, pembuangan kotoran, pengelolaan sampah.
  4. Pemberian kaporit dan aquatab sebagai bahan penyuci hama untuk air, PAC yaitu serbuk yang dapat digunakan untuk menjernihkan air secara cepat, kantung plastik digunakan sebagai tempat sampah, lisol untuk penyuci hama, abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Selain menjaga lingkungan, faktor lain yang dapat dilakukan adalah menjaga tubuh agar tetap bugar, antara lain:
  1. Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
  2. Cuci tangan sebelum makan dengan sabun atau antiseptik.
  3. Perhatikan makanan dan minuman dengan menjaga kualitas dan kebersihan makanan.
  4. Hindari atau kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersuhu rendah, goreng-gorengan serta makanan dan minuman yang terlalu manis, karena akan merangsang dan mudah mengiritasi tenggorokan.
  5. Konsumsi suplemen dan multivitamin jika dalam sehari melakukan aktifitas penuh dari pagi sampai malam, terlebih jika merasa bahwa asupan makan dan minuman yang dikonsumsi tidak seimbang.
Masalah penyakit yang sering menyerang pada musim hujan, juga mendapat sorotan penuh dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Oleh sebab itu, sebagai antisipasi penyakit dengan datangnya musim penghujan saat ini, Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya, diantaranya:
  1. Meningkatkan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama dalam hal penggunaan air bersih; cuci tangan dengan air bersih dan sabun; penggunaan jamban sehat; pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar; konsumsi buah dan sayur setiap hari; beraktivitas fisik setiap hari; membuang sampah pada tempatnya; tidak meludah sembarangan; serta penggunaan alat pelindung diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari infeksi leptospira, memakai lotion anti nyamuk di wilayah rawan atau endemis demam berdarah, dan lain-lain.
  2. Meningkatkan kewaspadaan dini peningkatan penyakit dengan surveilans melalui sarana yang tersedia.
  3. Meningkatkan pengawasan faktor risiko lingkungan (higiene sanitasi air dan lingkungan, tempat perindukan nyamuk, dan lain-lain) terutama di daerah banjir dan rawan banjir yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat bekerjasama dengan Balai/Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan Pemberantasan Penyakit Menular (B/BTKL PPM).
  4. Menyediakan logistik bahan penjernih air (PAC, pembersih air cepat) di wilayah yang sulit mendapatkan air bersih bila diperlukan.
  5. Menyiapkan obat dan alat kesehatan yang memadai di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan.
  6. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan seperti KKP dan B/BTKL, serta lintas sektor.

ANTISIPASI DALAM MENGHADAPI BANJIR.

Tips Menghadapi Banjir.

Bagi anda yang mempunyai tempat tinggal di lingkungan rawan banjir tentu merasa kerepotan saat banjir datang. Agar anda tidak kebingungan saat banjir datang, maka ada baiknya mempersiapkan segala sesuatunya sebelum banjir menghantam tempat tinggal anda. Selamatkan barang-barang yang menurut anda penting dan siapkan juga beberapa hal untuk memudahkan gerak-gerik anda ketika banjir datang.

Persiapan menghadapi banjir

Di lingkungan yang rawan banjir anda harus selalu waspada ketika musim hujan tiba. Ikuti tips di bawah ini untuk mempersiapkan segala sesuatu yang perlu dilakukan agar mempermudah anda dalam menghadapi banjir.

Pisahkan barang-barang penting

Barang-barang penting seperti ijazah, sertifikat dan surat-surat berharga lainnya sebaiknya disimpan di satu tempat yang tinggi. Contohnya di lantai dua, atau di atas lemari. Selain itu, bungkus barang-barang tersebut dengan pembungkus anti air, misalnya kresek atau plastik bekas.

Packing barang-barang

Jika situasi banjir tidak memungkinkan anda untuk menetap di rumah dan membuat anda sekeluarga harus mengungsi, maka ada baiknya menyiapkan barang-barang penting yang bisa dibawa. Jangan membawa barang-barang yang tidak diperlukan sehingga akan menghambat anda nantinya. Contoh barang penting yang bisa dibawa adalah baju, obat-obat dan bahan makanan.

Persiapkan alat evakuasi

Anda bisa menyiapkan alat evakuasi sederhana sehingga dapat mempermudah anda dan keluarga anda ketika terjadi banjir. Contoh barang yang bisa anda persiapkan adalah jaket pelampung, ban pelampung ataupun perahu karet yang sederhana untuk mengangkut keluarga anda.

Tidurlah di tempat aman

Untuk menghindari banjir dadakan saat anda tertidur, maka usahakan untuk tidur di tempat yang anda anggap aman. Contohnya anda bisa tidur di lantai dua rumah anda saat musim hujan dengan curah hujan yang tinggi.

Tentukan tempat mengungsi

Jika keadan lebih buruk dari apa yang anda perkirakan sehingga anda harus mengungsi dari rumah anda maka sebaiknya tentukan pilihan tempat yang akan anda kunjungi. Anda bisa memilih tempat seperti rumah saudara yang tidak terkena banjir atau mengungsi ke tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah.

Pastikan alat komunikasi tetap aktif

Jangan lupa untuk mengecas hp sehingga anda tetap bisa waspada dan mengikuti perkembangan keadaan serta instruksi dari aparat sekitar.

Bersihkan rumah setelah banjir

Setelah banjir surut maka sebaiknya anda cepat-cepat membersihkan rumah serta lingkungan anda agar terhindar dari jamur dan berbagai penyakit yang dapat berdampak buruk pada kesehatan anda. Tetapi ingatlah bahwa anda tetap harus waspada saat membersihkan rumah anda karena tempat yang sudah terkena banjir biasanya tidak baik bagi kesehatan anda.
Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan ketika membersihkan rumah setelah banjir, ikuti tips di bawah ini agar anda terhidar dari penyakit yang diakibatkan jamur dan bakteri.
  1. Keluarkan segala macam perabot dari rumah anda dan segera bersihkan serta keringkan rumah anda.
  2. Usahakan untuk segera ke dokter jika anda atau keluarga merasa ada yang sakit. Jamur di tempat yang sudah terendam banjir dapat memicu datangnya penyakit. Orang-orang penderita alergi, gangguan pernafasan serta asma sangat mudah terkena penyakit saat mereka mengunjungi tempat yang sudah terendam banjir.
  3. Gunakan pelindung mata yang mempunyai ventilasi untuk menghindari jamur masuk melalui mata anda.
  4. Gunakan sarung tangan, sepatu bot, celana serta baju yang mempunyai lengan panjang sehingga anda tidak menyentuh jamur dan bakteri secara langsung.

PENCEGAHAN KEBAKARAN DENGAN APAR

JENIS JENIS APAR DAN FUNGSINYA

Jenis apar dan fungsinya  penting untuk diketahui karena masing-masing apar memiliki kemampuan untuk memadamkan api dari sumber ya...